KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telahmemberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan dalam
menjalankan segala aktivitasnya.Solawat serta salam semoga tetap tercurah untuk
Nabi Muhammad saw, untuk keluarganya, sahabat-sahabatnya, juga umatnya sampai
akhir zaman. Amin.
.Adapun
maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam kegiatan belajar mengajar di mata kuliah softskill di Universitas
Gunadarma Fakultas Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi. Terselesaikannya makalah
ini, tentunya, tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai
pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itudalam kesempatan ini dan
dengan segala kerendahan hati, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada nama-nama sebagai berikut.
1.Allah
S.W.T yang telah melindungi dan menemani
saya setiap saat.
2.Orangtua
yang selalu mendoakan dan mensupport saya dari jauh .
3.Ibu
Ira Windarti, selaku dosen softskill yang telah memberi masukan.saran tentang
makalah ...saya.
4.Teman-teman
dan semua pihak yang dengan penuh perhatian dan dorongan sehingga ….makalah ini dapat
selesai dengan baik
5.Semua
pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam ...menyelesaikan makalah
ini.
Demikianlah
makalah ini ,harapan kami sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah
ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah
ini.
Penulis,
(Putri
Zulva Oktaviana)
DAFTAR
ISI
- KATA PENGANTAR
- DAFTAR ISI
- BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1.5 Metodologi Penulisan
-
BAB II ISI
2.1
Pengertian strategi memotivasi
2.2
Strategi memotivasi
2.3
Macam-macam Pendeketan Strategi Memotivasi Anak
2.4
Suasana Pembelajaran Strategi Memotivasi Anak
2.5
Cara Strategi Memotivasi dalam Pembelajaran
-
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
-
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seorang
guru merasa heran mengapa pada semester pertama para siswa begitu bersemangat
dalam mengikuti kegiatan belajar, akan tetapi menjadi tidak bersemangat pada
bulan ke2-3 pada semester 2. Lalu guru itu mencoba koreksi diri tentang apa dan
bagaimana dia mengajar siswa. Disadarinya bahwa selama semester 1 dan awal
semester 2, dirinya selalu memberikan pelajaran dengan metode dan media yang
tidak pernah beranjak dari ceramah dan penggunaan OHP/infokus. Penyajian bahan
pelajaran dengan tranparansi dan slide PowerPoint yang berisi tulisan-tulisan
berbagai rangkuman buku teks siswa. Inikah yang menjadikan siswa suka mengantuk
dan mulai kurang perhatian saat berlangsungnya pembelajaran. Lantas harus
bagaimanakah saya ?, demikian pertanyaan yang muncul di benaknya. Guru harus mencari tahu bagaimana menumbuhkan
kembali motivasi siswa. Berarti saya harus tahu strategi dalam membangkitkan
motivasi belajar siswa.
Kejadian
seperti ini wajar saja, karena saat ini tayangan TV, bioskop, CD Player dan
tempat rekreasi/hiburan menyajikan acara dan tema-tema yang menarik. Sementara
guru menyajikan materi tidakmenarik sedikitpun, ceramah mendominasi penyajian
pembelajarannya. Padahal sebagian besar siswanya memiliki tipe belajar visual.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari
Latar Belakang yang telah saya uraikan
maka masalah yang akan di bahas dapat dirumuskan kedalam pertanyaan sebagai
berikut :
• Pengertian Srategi dan Motivasi
• Hakikat Pemebelajaran Efektif
• Macam-macam Strategi Memotivasi dan Pendekatannya
• Unsur-unsur yang membantu Memotivasi
Anak
1.3
TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah :
• Agar mengetahui lebih tentang
strategi memotivasi anak dalam Pendidikan
• Agar mengetahui metode cara
pengajaran yang baik
• Untuk Memenuhi tugas Mata Kulias Ilmu
Sosial Dasar (SoftSkill)
1.4 MANFAAT PENULISAN
1. Menambah pengetahuan mengenai Strategi memotivasi anak dalm Pendidikan
2. Mengetahui pola-pola pembelajaran yang
baik
1.5 METODOLOGI PENULISAN
Metode
penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi.
Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta
membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari
website.
BAB 2
ISI
2.1 PENGERTIAN STRATEGI MEMOTIVASI
Strategi
adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk
menuju ke pola pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu adanya perubahan
sasaran yang harus dikembangakan.
Belajar dan pembelajaran
adalah dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek
belajar dengan menggunakan semua alat indranya. Belajar dalam arti mengubah
tingkah laku, akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar.
Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi
juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat,
watak, penyesuaian diri untuk menjadi lebih baik
2.2 STRATEGI MEMOTIVASI
Pertama
: Perubahan Pola Pembelajaran.
Untuk
mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan perubahan sikap dari guru dalam
menentukan sasaran pembelajaran pada anak. Perubahan yang harus dilakukan
adalah perubahan dari :
1.
Sasaran menghafal menjadi Berfikir kritis dilanjutkan meneliti, kemungkinan dengan
penjelasan yang rasional
2.
Kegiatan meringkas, mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan diteruskan
dengan bertanya, menilai, berargumentasi dan berhipotesa
3.
Pendekatan belajar mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal baru
Kedua:
Mengembangkan unsure-unsur yang mampu memotivasi
Para
Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi memotivasi siswa
lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource Guide for Secondary
School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji lebih lanjut,
apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya, sebagian atau
perlu modifikasi.
dapat
diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran agar
menumbuhkan motivasi siswa .Berikut
unsur yang mampu membangun motivasi anak:
1.
Media Pembelajaran
Media
adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang menjadi
perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa berbentuk
alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri –ciri konsep yang
dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabtrakan konsep agar siswa mampu
menangkap arti dari konsep tersebut
2.
Materi Pembelajaran
Materi
yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan kondisi
siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi/ materi , hubungan dengan
bidang/ilmu lain dan proses
3.
Strategi dan metode Pembelajaran
Strategi
dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Strategi dan
metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan metode yang melibatkan
siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by doing).
4.
Sikap Guru
Guru
yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat rendah (
sisi kiri dari pola pembelajaran di atas). Diharapkan Guru mulai mencoba
mengubah sikap dengan mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah
atau tingkat tinggi.
Ketiga:
Mendesain Pembelajaran
Diharapkan
setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi. Untuk menciptakan pembelajaran
yang dimaksud yang menggambarkan pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola
pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum, proses
dan sesudah kegiatan pembelajaran.
A. Pra Kegiatan Pembelajaran
1.
Siapkan kuantitas isi pelajaran dan langkah-langkah penyajiannya
2.
Pilihlah dan siapkan alat bantu (media) dan atau contoh-contoh berupa
benda-benda riil / simulasi benda riil yang sesuai dengan materi bahasannya
3.
Cek alat peraga/eksperimen sebelum dipergunakan baik jenis, urutan penggunaan
dan fungsi alat tersebut.
4.
Pilihlah strategi pembelajaran sesuai karakter perkembangan siswadan siapkan
secara baik dan matang.
5.
Mencoba menggali problem dan minat para siswa secara individu/ kelompok
B. Kegiatan Pembelajaran
I.
Pendahuluan
1.
Kemukakan tujuan belajar dengan jelas secara lisan atau tertulis
2.
Libatkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyiapkan alat peraga
3.
Kenalilah siswa secara merata dan ciptakan suasana akrab
4.
Berilah gambaran mengenai mengapa materi dipelajari, aplikasi nya dalam
hidupan, anekdot-anekdot atau hal-hal menarik lainnya yang berhubungan dengan
materi yang akan diberikan
2.3 MACAM-MACAM PENDEKATAN STRATEGI
MEMOTIVASI ANAK
1. Pendekatan Individual
Masing-masing
anak didik mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu anak didik
dengan anak didik lainya. Perbedaan anak didik tersebut memberikan wawasan pada
guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik.
Pendekatan individual mempunyai arti yang saangat penting pemilihan metode
tidak bisa begitu saja mengabaikan pendekatan individual ini, sehingga guru
dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakuan pendekatan ini terhadap anak
didik dikelasnya.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan
kelompok suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan
mengembangkan sikap sosial anak didik karena anak didik adalah merupakan
makhluk yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama. Dengan pendekatan
kelompok diharapkan dapat ditumbug kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri
setiap anak didik, dibina untuk mengendalikan rasa egois yang bada dalam diri
mereka masing-masing sehingga terbina sikap kesetiakawanan dikelas.
3. Pendekatan Bervariasi
Pendekatan
bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh anak
didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasa muncul dalam pengajaran
dengan berbagai motif, sehinggga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk
setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini ini sebagai alat yang
dapat guru gunakan untuk kepentingan
pengajaran.
4. Pendekatan Edukatif
Dalam
pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakankekuasaan,
karena hal itu akan merugikan pertumbuhan dan perkembangan keperibadian anak
didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan
edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus
bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai
norma hokum, norma social dan norma agama.
5. Pendekatan komunikatif
Pendekatan
ini banyak digunakan dalam pengajaran bahasa, yang mengarahkan pada tujuan
pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Siswa
dibimbing unutk dapat menggunakan bahasa , bertujuan membentuk kompetensi yakni
kemampuan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks komunikasi.
6. Pendekatan kebermaknaan
Pendekatan ini dipandang paling cocok untuk
mendukung tujuan utama pengajaran bahasa Inggris.
7. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep ini digunakan agar pemahaman
siswa lebih bermakna tidak berlepas-lepas sehingga bertahan dari ingatannya dan
siswa benar-benar memahami suatu konsep, ia akan menerapkan pada situasi baru.
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah merupakan suatu proses
yang mengharuskan siswa unutk menemukan suatu generalisasi dari konsep-konsep
yang sudah dipelajari, kemudian menerapkannya untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
9. Pendekatan Lingkungan
Dalam
menggunakan pendekatan ini harus diperhatikan bahwa materi pelajaran hendaknya
mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari sehingga lebih konkrit,
mudah dipahami dan mengetahui manfaatnya. Pengajaran disesuaikan dengan keadaan
lingkungan ini mencakup semua benda dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi
siswa.
10. Pendekatan Proses
Pendekatan
keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang
menekankan pada proses belajar mengajar yang mnekankan pada pembentukan
keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya.
Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran , nalar dan perbuatan secara
efisien dan effektif unutk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreatifitas.
2.4 SUASANA
PEMBELAJARAN STRATEGI MEMOTIVASI ANAK
Untuk
mewujudkan suasana kelas yang mendukung proses belajar mengajar yang dapat
membantu efektivitas proses belajar mengajar[21] yaitu :
1.
Memanggil setiap murid dengan namanya
2.
Selalu bersikap sopan kepada murid
3.
Memastikan untuk tidak menunjukkan sikap pilih kasih terhadap murid tertentu
4.
Merencanakan dengan jelas apa yang akan dilakukan dalam setiap pelajaran
5.
Mengungkapkan kepada murid-murid tentang apa yang ingin dicapai dalam materi
6.
Dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama pelajaran
7.
Memberikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara
8.
Bersikap konsisten dalam menghadapi murid-murid.
2.5 CARA STRATEGI MEMOTIVASI DALAM
PEMBELAJARAN
Dalam
hal ini guru harus mempunyai pengetahuan dan keahlian yang profesional dalam
pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu menguasai materi
pelajaran, strategi pengajaran, mempunyai keahlian manajemen kelas, keahlian
motivasional, keahlian komunikasi dan dapat bekerja secara efektif dengan murid
dari latar belakang kultural yang beragam. Dalam hal ini Pentingnya Guru
Memotivasi Siswa merupakan salah satu yang urgen dalam meningkatkan minat
belajar siswa, yaitu :
a.
Siswa senantiasa memerlukan dorongan dari guru
b.
Siswa perlu bekerja dan berusaha sesuai tuntutan belajar
c.
Motivasi perlu dimiliki oleh siswa agar mereka memiliki ketangguhan dalam
belajar
Motivasi
merupakan proses yang kompleks, hal ini terlihat bahwa motivasi merupakan upaya
untuk mengubah sesuatu hal yang bersifat positif dalam pembelajaran. Hal ini
karena:
a.
Motif merupakan sebab terjadinya tindakan
b.
Individu memiliki kebutuhan dan harapan yang senantiasa berubah
c.
Manusia ingin memiliki kepuasan atas tercapainya kebutuhan
d.
Perilaku yang mengarah pada tujuan tidak selalu mencapai kepuasan
Guru
harus mampu dan tahu bagaimana memotivasi siswa sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Dengan ini ada beberapa prinsip-prinsip dalam mengembangkan memotivasi
siswa yaitu:
a.
Prinsip Kompetisi
b.
Prinsip Pemacu
c.
Prisnip Ganjaran dan Hukuman
d.
Kejelasan dan kedekatan tujuan
e.
Pemahaman hasil
f.
Pengembangan minat
g.
Lingkungan yang kondusif
h.
Keteladanan
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan
oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses pembelajaran.
Pembelajaran
yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada
hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang
efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan
dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.
Untuk
mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta
upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan
proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk menciptakan
suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya faktor faktor
pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar,
fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan
peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar