Minggu, 07 Juli 2013

Pengaruh Musik terhadap Anak


DAFTAR ISI

-        KATA PENGANTAR
-        DAFTAR ISI
-        BAB 1 PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
1.2       Rumusan Masalah
1.3       Tujuan Penulisan
1.4       Metodologi Penulisan

-         BAB 2 LANDASAN TEORITIS

2.1 Menghilangnya Lagu Anak-Anak
2.2 Pengaruh Musik Terhadap Anak
2.3 Unsur-unsur Musik Yang Berpengaruh Dalam Kecerdasan Otak Anak
2.4 Waktu Yang Tepat Orangtua Mengenalkan Musik Pada Anak
2.5 Dampak Lagu Dewasa Terhadap Perkembangan Anak

-         BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan

- DAFTAR PUSTAKA


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1       LATAR BELAKANG
Dalam Ilmu Kesehatan Anak istilah pertumbuhan dan perkembangan menyangkut semua aspek kemajuan yang dicapai oleh jasad manusia dari konsepsi sampai dewasa.
Akhir-akhir ini musik Indonesia berkembang sangat pesat, tetapi kualitasnya menurun, terlebih lagi lagu untuk anak-anak semakin menghilang, digantikan oleh lagu-lagu cinta dan kesedihan yang tidak cocok atau bahkan tidak baik bagi anak.

Faktor penentu tumbuh kembang adalah faktor genetik herediter konstitusional, yang menentukan potensi bawaan anak, dan factor lingkungan yang menentukan tercapai atau tidaknyanya potensi tersebut.
Pada umumnya, pendidikan musik untuk anak dikerjakan tanpa melalui proses yang runtut. Sebelum anak-anak mengenal musik, mereka sudah langsung dihadapkan dengan sebuah instrumen musik. Ini bagaikan masuk SD tanpa melalui TK terlebih dahulu.
Coba bayangkan lagu cinta yang sekarang sangat mudah mendapatkanya didengarkan oleh anak-anak TK, bagaimana perkembangan emosionalnya? Mereka akan dewasa sebelum waktunya.

Anak-anak yang dalam masanya depenuhi dengan bermain dan bersenang-senang, mulai memikirkan cinta dan galau dikarenakan sering mendengarkan lagu yang sebenarnya diperuntukan untuk orang dewasa, ini sungguh tidak baik.

Masih ingat dengan lagu Trio Kwek Kwek - Katanya, Tina Toon - Bolo Bolo, Josua - Diobok Obok, Sherina - Libur Telah Tiba, Tasya - Aku Anak Gembala. Pada tahun 90an lagu-lagu itu sangat populer, dan banyak disukai oleh anak-anak, coba bandingkan dengan sekarang, lagu cinta terdengar dimana-mana.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari Latar Belakang  yang telah saya uraikan maka masalah yang akan di bahas dapat dirumuskan kedalam pertanyaan sebagai berikut :
•           Mengapa lagu Anak Menghilang?
•           Bagaimana Pengaruh Musik Terhadap Kecerdasan Otak Anak?
•           Bagaimana Pengaruh musik terhadap kecerdasan emosi anak?
•           Bagaimana Cara Mengatasi Dampak Lagu Dewasa Terhadap Perkembangan Anak?

1.3  TUJUAN PENULISAN
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
•           Untuk mengetahui pengaruh musik terhadap anak usia dini
•           Untuk Mengetahui Kenapa Lagu Anak Mulai Menghilang
•           Untuk Mengetahui  Pengaruh Musik terhadap Kecerdasan Otak dan Kecerdasan Emosi
•           Untuk Memenuhi tugas Mata Kulias Ilmu Sosial Dasar (SoftSkill)



1.4 METODOLOGI PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi.Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.

 BAB 2
LANDASAN TEORITIS

2.1 MENGHILANGNYA LAGU ANAK-ANAK
Kognitif dan MusikKognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang berupa aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (emotional intelligent).Musik mengandung berbagai contour, spacing, variasi intensitas dan modulasi bunyi yang luas, sesuai dengan komponen-komponen emosi manusia.
Pada umumnya, pendidikan musik untuk anak dikerjakan tanpa melalui proses yang runtut. Sebelum anak-anak mengenal musik, mereka sudah langsung dihadapkan dengan sebuah instrumen music.
Menurut beberapa sumber, hilangnya lagu anak-anak dikarenakan permintaan yang menurun atau bahkan tidak ada jadi para produsen merugi, masyarakat sekarang lebih menyukai lagu-lagu cinta.
Jika anak sudah terlanjur menyukai lagu-lagu orang dewasa sangat susah untuk mengalihkannya ke lagu anak-anak, untuk itu untuk usia anak diusahakan jangan sering-sering mendengarkannya, biarkan mereka bermain dan bersenang-senang.

2.2 PENGARUH MUSIK TERHADAP ANAK
B. Pengaruh musik pada kecerdasan otak
v Masa pra lahir
Simulasi yang paling baik, dalam arti mendapat respons dari janin adalah suara ibu dan musik klasik. Penelitian menunjukkan, suara ibu dan musik klasik dapat merangsang otak sehingga menimbulkan gerakkan motorik tertentu pada janin dan bayi baru lahir. Suara ibu dan musik klasik dapat mengatur cepat lambatnya denyut jantung janin dan bayi, serta merangsang penambahan berat baan bayi. Musik dapat memperingan kasus keracunan kehamilan sampai efek antistres bagi ibu yang akan menjalani operasi caesar.
v Masa bayi dan anak-anak
Musik ternyata mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak sekaligus membuat anak pintar bersosialisasi. Fakta terbaru menyimpulkan bahwa semua musik berirama tenang dan mengalun lembut dipercaya dapat memberi efek yang baik bagi bayi, dan anak-anak.
Pada tahun pertama kelahirannya, otak bayi akan berkembang dengan sangat cepat dibandingkan pada usia-usia lainnya. Peranan suara dan musik pada tahapan ini adalah sebagai stimulan yang dapat mengoptimalkan perkembangan intelektual dan emosional mereka. Musik yang dapat dipergunakan untuk pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik yang mempunyai keseimbangan 3 unsur: Melody, Ritme, dan Timbre (tone colour).
IQ (Intelegent Quotien), EQ (Emotional Quotien) dan SQ (Spiritual Quotien) berpengaruh sangat besar pada proses perkembangan kecerdasan seorang anak. Pada Musik, IQ, EQ, SQ dapat diibaratkan seperti beat, irama, dan melodi.
Dalam otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi pun sudah dapat menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat dan mempersubur perkembangan otak bayi. Bila anak terbiasa mendengar musik yang indah, banyak sekali manfaat yang akan dirasakan oleh anak. Tidak saja meningkatkan kognisi anak secara optimal, juga membangun kecerdasan emosional.
Selain manfaat kognitif dan emosi, masih banyak lagi kegunaan musik bagi anak-anak. Contohnya, meningkatkan perkembangan motoriknya, meningkatkan kemampuan berbahasa, matematika, sekaligus kemampuan sosialnya, dan membangun rasa percaya diri.

2.3 UNSURUNSUR MUSIK YANG BERPENGARUH DALAM KECERDASAN OTAK ANAK
Unsur-unsur musik yang dapat berpengaruh dalam mencerdaskan anak antara lain :
Ø Musik yang mengandung nada pendek dan panjang
Ø Nilai ketukan (tanda birama)
Ø Potensi tinggi rendah nada
Ø Dinamika
Ø Transpla suara (mengukur ketinggian nada dari satu nada ke nada yang lain)
Dengan unsur-unsur tersebut anak belajar matematika dan mengekpresikan nada tinggi dan rendah yang berbeda-beda, fantasi, emosi, dan dapat mengontrol emosi.
Dengan demikian, anak yang belajar menyanyi akan menggunakan fantasi otaknya berbeda dengan anak-anak yang belajar bernyanyi. Karena belajar bernyanyi merupakan bagian dari kecerdasan musik dan emosi yang dirangsang sejak usia dini. Selain itu, melalui syair dari lagu-lagu yang sederhana, dapat merangsang untuk mencari kalimat-kalimat yang lain.
Manfaat belajar musik yang akan dirasakan oleh anak, antara lain :
Ø manfaat bersosialisasi
Ø melatih empati
Ø menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan–gerakan yang merangsang koordinasi bagian otak,
Ø melatih gaya belajar anak yang disesuaikan dengan usia anak
Anak yang sejak dalam kandungan terbiasa didengarkan musik biasanya kecerdasan emosional dan intelegensinya lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
2.4 WAKTU YANG TEPAT ORANGTUA MENGENALKAN MUSIK PADA ANAK
Waktu yang tepat orang tua memperkenalkan musik kepada anak
Pengenalan musik pada anak sebaiknya diberikan jauh sebelum anak mulai belajar memainkan instrumen musik. Bahkan dapat dimulai sejak dalam kandungan. Seperti musik klasik. Stimulasi musik klasik ini dapat diberikan sejak janin berusia 4 bulan. Pada masa ini janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syaraf janin sudah memberikan respons terhadap stimulasi suara.
Mengajarkan musik pada anak sedini mungkin memiliki manfaat yang jauh lebih besar daripada mengenalkan musik saat anak menginjak usia diatas 10 tahun.
Berikut ini beberapa manfaat memperkenalkan musik pada anak sejak dini :
Ø Anak memiliki kepekaan yang jauh lebih besar.
Ø Membantu anak mejadi diri pribadi mandiri
Ø Memperbaiki control motoris
Ø Meningkatkan kemampuan bahasa dan berbicara
Ø Mengontrol emosional dan perkembangan sosial anak
Usia yang cocok bagi anak berlatih musik, yaitu usia 3 atau 4 sampai 6 tahun. Usia tersebut adalah masa yang paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik pada perkembangan pendengaran.
Selain itu, pada usia 8-9 tahun, otak kanan dan kiri akan terhubung dan akan mengalami penebalan pada penghubung otak kanan dan kiri. Untuk itu apabila diberikan pendidikan musik sebelum anak berusia 8 tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan. Untuk dapat merasakan dan menghayati serta mengevaluasi makna dari interaksi dengan lingkungan, ternyata dapat dirangsang dan dioptimalkan perkembangannya melalui musik sejak masa dini.

2.5 DAMPAK LAGU DEWASA TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK

Di zaman yang serba canggih ini, berbagai fasilitas dengan mudah dapat kita temukan untuk memenuhi klebutuhan anak-anak seperti hiburan, pendidikan, dan penunjang prestasi. Di bidang hiburan begitu banyak sarana yang memfasilitasi anak-anak, salah satunya adalah televisi. Di bidang pendidikan anak-anak mampu menikmati pendidikan sesuai dengan program wajib belajar selama sembilan tahun. Begitu juga di bidang prestasi, banyak program perlombaan yang di tujukan untuk memberikan prestasi kepada anak-anak, salah satunya adalah kontes adu bakat di bidang menyanyi.
Begitu banyak lembaga pertelevisian yang mangadakan program untuk menunjang prastasi anak, salah satunya adalah kontes adu bakat dibidang menyanyi. Di dalam kontes adu bakat di bidang menyanyi anak di tuntut untuk menyanyikan beberapa lagu, namun sangat memprihatinkan sekali bahwa lagu yang mereka nyanyikan tersebut bukanlah lagu anak-anak
Lagu orang dewasa sangat berbeda dengan lagu anak-anak. Lagu orang dewasa hanya bisa dikonsumsi oleh tingkat dewasa yaitu dari umur dua puluh ke atas. Sedangkan lagu anak-anak hanya bisa di kosumsi oleh anak dari usia 4-16 tahun. Dari segi tema dan lirik, lagu orang dewasa dan lagu anak-anak sangat berbeda. Lirik lagu pada lagu orang dewasa biasanya lebih dalam. Sedangkan lagu anak-anak adalah lagu yang memiliki lirik yang ringan, seperti pengulangan nada yang sama. Begitupun dari segi tema lagu, lagu orang dewasa biasanya bertemakan hubungan antara pria dan wanita dalam percintaan. Sedangkan lagu anak-anak lebih bertemakan kepada kehidupan anak-anak itu sendiri, seperti sekolah, oarang tua, guru, teman, dan binatang peliharaan, dll.
Ibarat kaset kosong anak-anak akan merekam semua yang tejadi di lingkungannya dalam memori mereka. Apa pun yang didengar dan dilihatnya, dalam waktu singkat mereka akan bisa merekam dan menirunya. Apabila setiap hari anak-anak mendengarkan lagu-lagu yang sama, dan kebanyakan dari lagu yang mereka dengarkan tersebut adalah lagu orang dewasa. Sehingga hal tersebut akan menjadi kebiasaan bagi mereka. Karena setiap hari lagu yang mereka dengarkan adalah lagu-lagu orang dewasa. Lambat laun tanpa kita sadari hal ini akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi anak-anak.
 


BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan anak-anak, baik fisik, psikologi, maupun biologis. Dimana pada masa ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain, seperti bermain petak umpet, bongkar pasang, kelereng, boneka, dan berbagai macam permainan lainnya. Dalam bermain anak-anak berusaha untuk mendapatkan kesenangan, tanpa adanya pertimbangan hasil akhir dari kegiatan yang mereka lakukan tersebut.Musik dapat meningkatkan ingatan anak, perhatian, motivasi dan pembelajaran. Mendengarkan musik juga mengurangi stres, dan mengaktifkan kedua belahan otak anak. Oleh karena itu, Pengenalan musik pada anak sebaiknya diberikan jauh sebelum anak mulai belajar memainkan instrumen musik. Bahkan dapat dimulai sejak dalam kandungan. Seperti musik klasik. 


DAFTAR PUSTAKA