Rabu, 14 November 2012

DAMPAK SOSIALISASI MASYARAKAT BAGI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Dalam suatu proses pembelajaran pasti ada interaksi antara guru dan murid. Oleh karena itu betapa pentingnya peran sosialisasi dalam bidang pendidikan.
Pendidikan ada dan hidup di dalam masyarakat, maka keduanya memiliki hubungan ketergantungan yang erat. Pendidikan mengabdi kepada masyarakat dan masyarakat menjadi semakin berkembang dan maju melalui pendidikan.
Masyarakat ternyata tidak statis, tetapi dinamis, bahkan sangat dinamis. Pada masa sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sosial yang sangat pesat
Perubahan yang terjadi di masyarakat tentunya sangat berpengaruh pada dunia pendidikan. Masalah-masalah sosial yang muncul di tengah masyarakat juga dialami dunia pendidikan.

  BAB 2
ISI

2.1 PENGERTIAN SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain

2.2 TIPE DAN AGEN SOSIALISASI
Tipe sosialisasi
Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.
           Formal
Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.
           Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

Agen sosialisasi
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah.
Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan.
           Keluarga
Bagi keluarga inti (nuclear family) agen sosialisasi meliputi ayah, ibu, saudara kandung, dan saudara angkat yang belum menikah dan tinggal secara bersama-sama dalam suatu rumah. agen sosialisasinya menjadi lebih luas karena dalam satu rumah dapat saja terdiri atas, menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam ligkugan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.
           Teman pergaulan
Teman pergaulan pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.
           Lembaga pendidikan formal (sekolah)
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab.
           Media massa
Media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video, film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
           Agen-agen lain
Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan. Dalam beberapa kasus, pengaruh-pengaruh agen-agen ini sangat besar.

2.3 PENGARUH PENDIDIKAN TERHADAP PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Beberapa pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan masyarakat:
1.      Mencerdaskan kehidupan masyarakat
2.      Membawa firus pembaharuan bagi perkembangan masyarakat
3.      Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat
4.      Melahirkan sikap-sikap positif dan konstuktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat


2.4  PROSES YANG TERJADI DALAM PENDIDIKAN
Proses yang terjadi :
1. Memelihara kebudayaan dengan mewariskannya kepada generasi muda.
2. Mengembangkan kemampuan partisipasi siswa.
3. Memperkaya kehidupan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan seni siswa.
4. Meningkatkan penyesuaian diri siswa dengan bimbingan pribadi dan berbagai pelajaran.
5. Meningkatkan kesehatan siswa dengan latihan-latihan fisik dan pelajaran tentang kesehatan.
6. Membentuk warga negara yang patriotik
Melalui proses pendidikan, anak-anak diperkenalkan pada nilai dan norma atau budaya masyarakat, bangsa, dan negaranya, sehingga diharapkan dapat memahami, menghayati, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semua itu amat bermanfaat bagi pengembangan kepribadian anak sebagai individu dan sekaligus sebagai warga masyarakat, bangsa, dan negara. Sekolah sesungguhnya juga menyediakan sarana bagi terbentuknya kelompok teman sebaya (peer group).

 2.5 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN INFORMASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Jika informasi diterapkan dalam dunia pendidikan, maka akan terjalin suatu relasi atau hubungan yang membawa Kebihan bagi dunia pendidikan itu sendiri.
Ada beberapa Kelebihan yang dapat dijabarkan, diantaranya adalah :
1.    Dengan adanya sistem informasi, teknologi komputerisasi dapat dikenalkan sejak dini atau di tingkat pendidikan dasar.
2.    Dengan adanya sistem informasi, pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 dapat terbantu, terutama dalam bidang pendidikan komputer atau Teknologi Informasi dan Komunikasi.
3.    Orang-orang yang ada di daerah bisa merasakan kemajuan teknologi komputerisasi, terutama di bidang pendidikannya.
4.    Adanya sistem pemberlakuan absensi secara elektronik.
5.    Terdapatnya perpustakaan elektronik (e-library) yang membantu para pelajar ketika mencari bahan pembelajaran.
6.    Adanya sistem pembelajaran elektronik (e-learning) bagi pelajar tingkat lanjut.
kekurangannya yang perlu diperhatikan diantaranya adalah :
1.    Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2.    Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3.    Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Hal-hal yang berkaitan dengan perubahan sosial: Nilai-nilai sosial, Pola-pola perilaku, Organisasi, Lembaga kemasyarakatan, Lapisan dalam masyarakat, Kekuasaan dan wewenang. Faktor Penyebab Perubahan Sosial: Laju penduduk , Penemuan-penemuan baru, Pertentangan, Pemberontakan / revolusi.
Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi antara manusia dewasa dengan si anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya. Pendidikan memiliki peran strategis dan vital bagi kelangsungan suatu bangsa. Oleh perubahan yang gencar terjadi, pendidikan bisa menjadi korban. Pendidikan yang kehilangan pijakan akan terbang mengikuti arah angin perubahan yang sedang terjadi. Maka perubahan sosial yang terjadi baik itu mengangkut nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, maupun berkaitan dengan kekuasaan dan wewenang (politik), harus dihadapi dengan perubahan dalam dunia pendidikan. Pendidikan justru harus mampu menjadi agen perubahan, bukan menjadi korban perubahan.
DAFTAR PUSTAKA

STRATEGI MENGAJAR UNTUK MEMOTIVASI ANAK DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah swt, yang telahmemberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita masih diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan segala aktivitasnya.Solawat serta salam semoga tetap tercurah untuk Nabi Muhammad saw, untuk keluarganya, sahabat-sahabatnya, juga umatnya sampai akhir zaman. Amin.
.Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam kegiatan belajar mengajar di mata kuliah softskill di Universitas Gunadarma  Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi. Terselesaikannya makalah  ini, tentunya, tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itudalam kesempatan ini dan dengan segala kerendahan hati, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada nama-nama sebagai berikut.
1.Allah S.W.T  yang telah melindungi dan menemani saya setiap saat.
2.Orangtua yang selalu mendoakan dan mensupport saya dari jauh .
3.Ibu Ira Windarti, selaku dosen softskill yang telah memberi masukan.saran tentang makalah ...saya.
4.Teman-teman dan semua pihak yang dengan penuh perhatian dan dorongan sehingga ….makalah ini dapat selesai dengan baik
5.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam ...menyelesaikan makalah ini.
Demikianlah makalah ini ,harapan kami sangat sederhana, yaitu semoga para pembaca makalah ini akan mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang baru dari makalah ini.


                                                                                               Penulis,
                                                                                    (Putri Zulva Oktaviana)
DAFTAR ISI
-           KATA PENGANTAR
-           DAFTAR ISI
-           BAB I PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
1.2       Rumusan Masalah
1.3       Tujuan Penulisan
1.4       Manfaat Penulisan
1.5       Metodologi Penulisan
- BAB II ISI
2.1 Pengertian strategi memotivasi
2.2 Strategi memotivasi
2.3 Macam-macam Pendeketan Strategi Memotivasi Anak
2.4 Suasana Pembelajaran Strategi Memotivasi Anak
2.5 Cara Strategi Memotivasi dalam Pembelajaran
- BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- DAFTAR PUSTAKA





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Seorang guru merasa heran mengapa pada semester pertama para siswa begitu bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar, akan tetapi menjadi tidak bersemangat pada bulan ke2-3 pada semester 2. Lalu guru itu mencoba koreksi diri tentang apa dan bagaimana dia mengajar siswa. Disadarinya bahwa selama semester 1 dan awal semester 2, dirinya selalu memberikan pelajaran dengan metode dan media yang tidak pernah beranjak dari ceramah dan penggunaan OHP/infokus. Penyajian bahan pelajaran dengan tranparansi dan slide PowerPoint yang berisi tulisan-tulisan berbagai rangkuman buku teks siswa. Inikah yang menjadikan siswa suka mengantuk dan mulai kurang perhatian saat berlangsungnya pembelajaran. Lantas harus bagaimanakah saya ?, demikian pertanyaan yang muncul di benaknya. Guru  harus mencari tahu bagaimana menumbuhkan kembali motivasi siswa. Berarti saya harus tahu strategi dalam membangkitkan motivasi belajar siswa.
Kejadian seperti ini wajar saja, karena saat ini tayangan TV, bioskop, CD Player dan tempat rekreasi/hiburan menyajikan acara dan tema-tema yang menarik. Sementara guru menyajikan materi tidakmenarik sedikitpun, ceramah mendominasi penyajian pembelajarannya. Padahal sebagian besar siswanya memiliki tipe belajar visual.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dari Latar Belakang  yang telah saya uraikan maka masalah yang akan di bahas dapat dirumuskan kedalam pertanyaan sebagai berikut :
           Pengertian Srategi dan Motivasi
           Hakikat Pemebelajaran Efektif
           Macam-macam Strategi Memotivasi dan Pendekatannya
           Unsur-unsur yang membantu Memotivasi Anak
1.3  TUJUAN PENULISAN
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
           Agar mengetahui lebih tentang strategi memotivasi anak dalam Pendidikan
           Agar mengetahui metode cara pengajaran yang baik
           Untuk Memenuhi tugas Mata Kulias Ilmu Sosial Dasar (SoftSkill)

1.4 MANFAAT PENULISAN
1.         Menambah pengetahuan mengenai  Strategi memotivasi anak dalm Pendidikan
2.         Mengetahui pola-pola pembelajaran yang baik

1.5 METODOLOGI PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini, yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.

BAB 2
ISI

2.1  PENGERTIAN STRATEGI MEMOTIVASI
Strategi adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai sasaran yang diharapkan. Untuk menuju ke pola pembelajaran yang dapat memotivasi siswa, perlu adanya perubahan sasaran yang harus dikembangakan.
Belajar dan pembelajaran adalah dalam proses belajar, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indranya. Belajar dalam arti mengubah tingkah laku, akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri untuk menjadi lebih baik

2.2 STRATEGI MEMOTIVASI
Pertama : Perubahan Pola Pembelajaran.
Untuk mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan perubahan sikap dari guru dalam menentukan sasaran pembelajaran pada anak. Perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan dari :
1. Sasaran menghafal menjadi Berfikir kritis dilanjutkan meneliti, kemungkinan dengan penjelasan yang rasional
2. Kegiatan meringkas, mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan diteruskan dengan bertanya, menilai, berargumentasi dan berhipotesa
3. Pendekatan belajar mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal baru
Kedua: Mengembangkan unsure-unsur yang mampu memotivasi
Para Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi memotivasi siswa lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource Guide for Secondary School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji lebih lanjut, apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya, sebagian atau perlu modifikasi.
dapat diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran agar menumbuhkan motivasi siswa .Berikut  unsur yang mampu membangun motivasi anak:
1. Media Pembelajaran
Media adalah benda, baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang menjadi perantara terjadinya proses belajar. Media yang dipergunakan bisa berbentuk alat peraga atau sarana. Alat peraga mengandung ciri –ciri konsep yang dipelajari. Fungsinya untuk menurunkan keabtrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti dari konsep tersebut
2. Materi Pembelajaran
Materi yang akan diberikan dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan kondisi siswa. Materi yang akan dibelajarkan meliputi isi/ materi , hubungan dengan bidang/ilmu lain dan proses
3. Strategi dan metode Pembelajaran
Strategi dan metode pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa adalah strategi dan metode yang melibatkan siswa belajar sambil mengerjakan ( Learning by doing).
4. Sikap Guru
Guru yang tidak mau repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat rendah ( sisi kiri dari pola pembelajaran di atas). Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat tinggi.
Ketiga: Mendesain  Pembelajaran
Diharapkan setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi. Untuk menciptakan pembelajaran yang dimaksud yang menggambarkan pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum, proses dan sesudah kegiatan pembelajaran.
A. Pra Kegiatan Pembelajaran
1. Siapkan kuantitas isi pelajaran dan langkah-langkah penyajiannya
2. Pilihlah dan siapkan alat bantu (media) dan atau contoh-contoh berupa benda-benda riil / simulasi benda riil yang sesuai dengan materi bahasannya
3. Cek alat peraga/eksperimen sebelum dipergunakan baik jenis, urutan penggunaan dan fungsi alat tersebut.
4. Pilihlah strategi pembelajaran sesuai karakter perkembangan siswadan siapkan secara baik dan matang.
5. Mencoba menggali problem dan minat para siswa secara individu/ kelompok
B. Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan
1. Kemukakan tujuan belajar dengan jelas secara lisan atau tertulis
2. Libatkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyiapkan alat peraga
3. Kenalilah siswa secara merata dan ciptakan suasana akrab
4. Berilah gambaran mengenai mengapa materi dipelajari, aplikasi nya dalam hidupan, anekdot-anekdot atau hal-hal menarik lainnya yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan

2.3  MACAM-MACAM PENDEKATAN STRATEGI MEMOTIVASI ANAK
1.    Pendekatan Individual
Masing-masing anak didik mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu anak didik dengan anak didik lainya. Perbedaan anak didik tersebut memberikan wawasan pada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik. Pendekatan individual mempunyai arti yang saangat penting pemilihan metode tidak bisa begitu saja mengabaikan pendekatan individual ini, sehingga guru dalam melaksanakan tugasnya selalu saja melakuan pendekatan ini terhadap anak didik dikelasnya.
2.    Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok suatu waktu diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik karena anak didik adalah merupakan makhluk yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama. Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat ditumbug kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik, dibina untuk mengendalikan rasa egois yang bada dalam diri mereka masing-masing sehingga terbina sikap kesetiakawanan dikelas.
3.    Pendekatan Bervariasi
Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh anak didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasa muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehinggga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk  kepentingan pengajaran.
4.    Pendekatan Edukatif
Dalam pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakankekuasaan, karena hal itu akan merugikan pertumbuhan dan perkembangan keperibadian anak didik. Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hokum, norma social dan norma agama.
5.    Pendekatan komunikatif
Pendekatan ini banyak digunakan dalam pengajaran bahasa, yang mengarahkan pada tujuan pengajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Siswa dibimbing unutk dapat menggunakan bahasa , bertujuan membentuk kompetensi yakni kemampuan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks komunikasi.
6.    Pendekatan kebermaknaan
  Pendekatan ini dipandang paling cocok untuk mendukung tujuan utama pengajaran bahasa Inggris.

7.    Pendekatan Konsep
 Pendekatan konsep ini digunakan agar pemahaman siswa lebih bermakna tidak berlepas-lepas sehingga bertahan dari ingatannya dan siswa benar-benar memahami suatu konsep, ia akan menerapkan pada situasi baru.
8.    Pendekatan Pemecahan Masalah
     Pemecahan masalah merupakan suatu proses yang mengharuskan siswa unutk menemukan suatu generalisasi dari konsep-konsep yang sudah dipelajari, kemudian menerapkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
9.    Pendekatan Lingkungan
Dalam menggunakan pendekatan ini harus diperhatikan bahwa materi pelajaran hendaknya mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari sehingga lebih konkrit, mudah dipahami dan mengetahui manfaatnya. Pengajaran disesuaikan dengan keadaan lingkungan ini mencakup semua benda dan keadaan-keadaan yang mempengaruhi siswa.
10.    Pendekatan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang menekankan pada proses belajar mengajar yang mnekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran , nalar dan perbuatan secara efisien dan effektif unutk mencapai suatu hasil tertentu termasuk kreatifitas.

2.4  SUASANA PEMBELAJARAN STRATEGI MEMOTIVASI ANAK
Untuk mewujudkan suasana kelas yang mendukung proses belajar mengajar yang dapat membantu efektivitas proses belajar mengajar[21] yaitu :
1. Memanggil setiap murid dengan namanya
2. Selalu bersikap sopan kepada murid
3. Memastikan untuk tidak menunjukkan sikap pilih kasih terhadap murid tertentu
4. Merencanakan dengan jelas apa yang akan dilakukan dalam setiap pelajaran
5. Mengungkapkan kepada murid-murid tentang apa yang ingin dicapai dalam materi
6. Dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama pelajaran
7. Memberikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara
8. Bersikap konsisten dalam menghadapi murid-murid.

2.5 CARA STRATEGI MEMOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
Dalam hal ini guru harus mempunyai pengetahuan dan keahlian yang profesional dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini guru harus mampu menguasai materi pelajaran, strategi pengajaran, mempunyai keahlian manajemen kelas, keahlian motivasional, keahlian komunikasi dan dapat bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang beragam. Dalam hal ini Pentingnya Guru Memotivasi Siswa merupakan salah satu yang urgen dalam meningkatkan minat belajar siswa, yaitu :
a. Siswa senantiasa memerlukan dorongan dari guru
b. Siswa perlu bekerja dan berusaha sesuai tuntutan belajar
c. Motivasi perlu dimiliki oleh siswa agar mereka memiliki ketangguhan dalam belajar
Motivasi merupakan proses yang kompleks, hal ini terlihat bahwa motivasi merupakan upaya untuk mengubah sesuatu hal yang bersifat positif dalam pembelajaran. Hal ini karena:
a. Motif merupakan sebab terjadinya tindakan
b. Individu memiliki kebutuhan dan harapan yang senantiasa berubah
c. Manusia ingin memiliki kepuasan atas tercapainya kebutuhan
d. Perilaku yang mengarah pada tujuan tidak selalu mencapai kepuasan


Guru harus mampu dan tahu bagaimana memotivasi siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan ini ada beberapa prinsip-prinsip dalam mengembangkan memotivasi siswa yaitu:
a. Prinsip Kompetisi
b. Prinsip Pemacu
c. Prisnip Ganjaran dan Hukuman
d. Kejelasan dan kedekatan tujuan
e. Pemahaman hasil
f. Pengembangan minat
g. Lingkungan yang kondusif
h. Keteladanan

BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya faktor faktor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA